Berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan adalah hal paling istimewa bagi umat muslim. Keunikan bulan yang diisi oleh berbagai kegiatan membuat kita tidak ingin ketinggalan. Mulai dari puasa, takjilan, salat tarawih, tadarus hingga sahur. Apalagi bila yang semangat membangunkan orang sahur sambil berkeliling komplek tempat tinggal. Hmmm, rasanya, segala kegiatan ingin dilaksakan mengingat bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan.

Terlebih saat mendengar gema takbir azan maghrib berkumandang, gairah pelampiasan terhadap makanan setelah sehari penuh menahan haus dan lapar melonjak. Sebagian dari kita akan langsung menyantap makanan, sekali ucap "Bismillah" dan langsung melahap apa saja yang ada di depan mata, atau bisa disebut kalap. Tidak peduli jenis makanan dan kandungan gizi di dalamnya, asal perut langsung terisi saja.

Namun pernahkah kita merasa meskipun telah berbuka dengan makanan yang banyak, justru badan terasa berat dan lemas? Sehingga, berdampak pada aktivitas kita selanjutnya. Salat tarawih menjadi berat, tadarus pun tak bersemangat. Pada akhirnya, kasur empuk menjadi pelabuhan tepat untuk bersandar, sehingga jam sahur tak terasa telah terlewat tanpa sadar. Wah!

Mungkin, kamu lupa bahwa saat berbuka, ada beberapa jenis makanan yang tidak berada pada timing yang tepat untuk dimakan. Loh, kenapa? Kondisi perut yang telah keroncongan tanpa isi selama satu hari, bukan berarti langsung dimanjakan dengan sebongkah makanan berat yang tidak terkontrol kadar gizinya. Bukannya badan yang kuat setelah bebas lapar dan dahaga, melainkan justru lemas tak bertenaga. Kenapa?

Makan Pedas dan Asam Saat Perut Masih Kosong

Makanan pedas dan asam tidak boleh sembarangan dilakukan, apalagi saat perut masih kosong. Makan makanan pedas dan asam dapat menimbulkan gejala asam lambung, yang akan menyebabkan perut sakit dan lemas, bahkan muntah.

Dikutip dari www.halodoc.com, Lambung yang ada di dalam perut menghasilkan cairan asam lambung secara terus menerus. Cairan tersebut digunakan untuk mencerna makanan, karena perut kosong, justru cairan tersebut membuat lambung menjadi tidak enak. Apalagi bila kamu mempunyai gejala asam lambung, tentu hal tersebu dapat memperparah kondisi kamu.

Tidak Ada Asupan Karbohidrat

Karbohidrat adalah kandungan gizi yang  paling utama harus ada dalam porsi makan kita. Karbohidrat, sebagaimana kita tahu adalah sumber energi bagi manusia untuk melakukan berbagai aktivitas. Bila tubuh tidak ada karbohidrat, maka kita akan cepat lemas setelah melakukan sedikit gerakan. Karbohidrat, terdiri dari 3 jenis, yaitu gula, pati dan serat. Setiap gram karbohidrat empat kalori, kecuali pada serat (www.medicalneswstoday.com)

Tidak Minum Air Putih 

Berbuka dengan yang manis itu memang sunnah dan perlu, namun bukan berarti kamu harus melewatkan untuk minum air putih ya? Dalam kegiatan sehari-hari, kita dianjurkan untuk minum air putih minimal 1 liter atau setara dengan 8 gelas perhari. Saat puasa, tentu tubuh kekurangan cairan bukan? Maka dari itu, berbukalah tanpa melewatkan air putih.

Makan Melebihi Porsi 

Seperti istilah bahasa, bila seseorang tidak dapat mengontrol diri, atau lupa diri, bisa disebut dengan kalap, hehe. Apalagi melihat makanan setelah sehari penuh menahan diri. Namun, Allah SWT mengingatkan umat muslim ketika berbuka melalui firmannya, yaitu:

"Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Qs. Al-A'raf: 31)

Dari segi catatan medis, makan dalam jumlah besar atau melebihi porsi, justru mendatangkan lemas dan mengantuk. Porsi berlebihan, terlebih pada makanan yang mengandung protein tinggi, terkandung zat triptofan asam amino. Zat tersebut akan menghasilkan seroton dalam tubuh. Seroton itulah yang menyebabkan rasa lemas dan akhirnya mengantuk (klikdokter.com).

Maka dari itu, untuk tetap dapat menjaga stamina selama bulan puasa, kita harus mengontrol diri kita saat berbuka puasa dengan menghindari hal-hal tersebut. Tubuh kita akan dapat beraktivitas dengan baik bila mendapat asupan makanan yang pas, seimbang dan proporsional. Jadi, sekali lagi, hindari kalap saat berbuka ya.

Sumber: https://thr.kompasiana.com/devimeilanatrisnawati/5cd192b77d1b90239b0a51a2/sering-lemas-setelah-buka-puasa-mungkin-salah-satu-hal-ini-penyebabnya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *