Sejak abad ke-8 M, para ilmuan muslim sudah banyak memberikan sumbangan ilmu yang sangat hebat. Mulai dari ilmu pengetahuan seperti Astronomi, Kedokteran, Optik, Filsafat, Matematika, Geologi, Fisika, dan banyak lagi. Salah satu sosok ilmuan hebat itu adalah Ibnu Sina atau yang dikenal juga sebagai sosok Bapak Kedokteran Modern Dunia.
Ibnu Sina dikenal juga dengan panggilan Avicenna oleh orang-orang barat. Ia merupakan filsafat, ilmuan, dan juga dokter pada abad ke-10. Kontribusinya dalam dunia penulisan pun tidak main-main, karyanya yang paling terkenal hingga saat ini adalah al-Qānūn fῑ aṭ Ṭibb. Karya tersebut hingga saat ini digunakan sebagai rujukan dalam bidang kedokteran.
Ibnu Sina lahir pada tahun 980 Masehi, di sebuah desa dekat Bukhara atau sekarang lebih dikenal dengan Uzbekistan. Ibunya bernama Satareh dari Bukhara dan ayahnya bernama Abdullah seorang Ismaili yang dihormati.
Ibnu Sina sejak kecil atau sebelum ia menginjak usia 10 tahun, sudah mulai menghafal Al-Quran dan mempelajari sastra. Lalu, mulai belajar matematika dari seorang pedagang asal India Mahmoud Massahi dan lebih mendalami lagi dari seorang sarjana. Ia juga mulai belajar ilmu Fiqih dari sarjana Ismail al-Zahid di bawah Sunni Hanafi.
Menginjak remaja Ibnu Sina mulai mengenal teori Metafisika Aristoteles. Lanjut mempelajari filsafat, hingga pada usia 16 tahun ia mulai menekuni teori kedokteran. Bermula dari sanalah, berbagai metode pengobatan baru ia temukan. Hingga menginjak usia 18 tahun, ia memperoleh status sebagai dokter yang berkualitas.
Selama hidupnya ia menulis 450 buku yang banyak diantaranya berpusat mengenai filosofi dan kedokteran. Selain itu, banyak pula penemuan-penemuan dalam bidang kedokteran terutama metode pengobatan yang ia ciptakan. Berikut ini beberapa penemuan hebat Ibnu Sina.

  1. Metode Karantina
    Istilah karantina mulai menjadi perbincangan ketika awal terjadinya penyebaran virus Corona. Namun, istilah tersebut sebenarnya sudah muncul sejak dahulu kala. Ibnu Sina lah yang memulai sebuah ide karantina untuk mencegah penyebaran penyakit.

Dahulu, ia menduga ada beberapa penyakit yang disebarkan oleh mikroorganisme. Dari pemikiran itu ia mencetuskan sebuah ide untuk mengarantina atau mengisolasi orang selama 40 hari, sebagai cara untuk mencegah penyebaran penyakit semakin meluas. Usulan tersebut akhirnya diberi istilah Arba’iniya atau empat puluh.

  1. Teori Penularan TBC
    Ibnu Sina berpendapat bahwa infeksi terjadi disebabkan oleh masuknya mikroorganisme asing yang tercemar ke dalam proses sekresi pada tubuh inang. Berdasarkan pendapat tersebut, ia berhipotesis bahwa penyakit TBC dapat menular dan mereka yang teinfeksi harus dikarantina.

Awalnya hipotesis tersebut tidak diterima oleh bangsa barat. Hingga akhirnya setelah mikroskop baru ditemukan sekitar tahun 1960, hipotesis tersebut baru diterima kebenarannya. Berdasarkan itu pula lah, ia disebut sebagai Bapak Kedokteran Modern Dunia karena pendapat dan hipotesisnya sudah sangat maju sebelum hadirnya teknologi yang dapat membuktikan secara akurat.

  1. Pemanfaatan Etanol
    Dahulu Ibnu Sina selalu mencuci tangannya menggunakan alkohol setelah menangani pasien atau pun meracik obat. Hal itu menjadikan Ibnu Sina sebagai orang pertama yang mengetahui manfaat dari etanol. Hingga saat ini, dalam dunia kedokteran penggunakan etanol sangat diperlukan untuk mensterilkan berbagai benda pada saat atau setelah petugas medis menangani pasien.
  2. Kitab al-Qānūn fῑ aṭ Ṭibb
    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Ibnu Sina banyak menulis sebuah buku dan yang paling terkenal serta menjadi rujukan dalam bidang kesehatan hingga kini adalah kitab al-Qānūn fῑ aṭ Ṭibb. Kitab ini dikenal juga sebagai Canon of Medicine. Di dalamnya tidak hanya berisi keterangan mengenai berbagai hal dalam ilmu kesehatan, namun juga gambar-gambar sketsa yang menggambarkan pengetahuan anatomi secara luas.
  3. Pemanfaatan Minyak Atsiri
    Aroma terapi pertama kali ditemukan oleh Ibnu Sina. Beliau menyadari pemanfaatan minyak atsiri yang berasal dari herbal dan rempah setelah diekstraks. Hingga akhirnya minyak atsiri menjadi salah satu teknik destilasi uap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *