Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) merupakan gerakan yang diresmikan oleh UNODC (United Nation Office on Drugs and Crima) tahun 1987. HANI diselenggarakan pada tanggal 26 Juni dengan tujuan memperkuat aksi dan kerjasama secara global dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Perang Melawan Narkoba (War on Drugs) di Era Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Bersih Narkoba (BERSINAR)”.
Menjelang Hari Anti Narkoba Internasional, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memberantas peredaran narkoba di beberapa wilayah Indonesia. Salah satunya di kaki Gunung Seulawah, Aceh Besar, ditemukan 15 ton ganja dan dua hektar ladang ganja di wilayah tersebut. Selain itu, anggota Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumsel (BNNP) dan Satuan Tugas Bersinar turut ikut serta merayakan HANI dengan mensosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat.
Pandemi tidak menjadi penghalang bagi tingginya tingkat pengguna dan pengedar narkoba di Indonesia. Banyak yang telah mengalami kesulitan finansial sejak wabah virus corona menyerang tahun lalu. Narkoba pun menjadi solusi atas permasalahan mereka, untuk mendapatkan kesenangan sesaat atau bahkan ‘nafkah’ dari barang haram tersebut.
Peredaran narkoba di Indonesia seolah tidak bisa dihentikan begitu saja. Dikutip dari Matra News, Pak Presiden Jokowi sempat geram atas kasus penyelundupan sabu seberat 1,5 ton dari jaringan Timur Tengah-Malaysia-Indonesia. Narkoba tersebut bernilai Rp1,694 Triliun dengan jumlah pengguna mencapai 5,6 juta jiwa. Bayangkan jika berhasil beredar di tengah masyarakat Indonesia, siapa saja bisa menjadi korbannya.
RIDMA Foundation mencatat barang haram ini justru diproduksi dari dalam penjara alias Lapas atau Rutan. Walau dari balik jeruji, mafia narkoba tak akan berhenti untuk memproduksi dan mendistribusikannya. Oleh karena itu, RIDMA menegaskan dan mendukung Satgas Polri dan BNN diisi oleh orang-orang yang idealis dan berintegritas. Begitu pula dengan ketegasan Pak Presiden untuk enggan hadir di acara perayaan HANI jika BNN tidak bisa menyelesaikan masalah narkoba sampai tuntas.
Berbagai pihak telah menunjukkan sikap melawan pemakaian dan pengedaran narkoba di Indonesia. Pak Presiden sudah terhitung dua kali tidak menghadiri perayaan HANI guna sebagai peringatan kepada BNN. Namun kita sebagai masyarakat bukan berarti tidak memiliki peran dalam permasalahan ini. Mari kita ingat kembali tujuan penyelenggaraan HANI. Tujuannya adalah bekerjasama melakukan aksi melawan narkoba, dengan saling mengingatkan untuk masa depan yang lebih baik. Selamat Hari Anti Narkoba Internasional, War On Drugs!